السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Para pembaca, Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah SWT
Kali ini kita akan membahas tanda datangnya Kiamat Kubro atau Kiamat Besar yaitu dengan kedatangan sosok Dajjal yang masih hangat diperdebatkan, semoga artikel ini dapat menepis keraguan dan menjawab segala pertanyaan mengenai Dajjal.
Oleh: Ust. Achmad Rofi’i, Lc.
بسم الله الرحمن الرحيم
Arti Dajjal, dari mana asal katanya, mengapa disebut Dajjal.
Beberapa gejala menjelang munculnya Dajjal.. Ciri-ciri Dajjal,
Kehebatan (Fitnah) Dajjal.
Sikap Ahlus Sunnah wal Jamaa’ah terhadap munculnya Dajjal.
Do’a agar terhindar dari Dajjal.
Untuk kali ini, kita merujuk
kepada Kitab yang ditulis oleh Syaikh Dr. ‘Umar Sulaiman Al Asyqor,
judul kitabnya adalah “Al Yaumul Akhir”, didalamnya akan kita bahas
hal-hal yang berkenaan dengan Dajjal, mudah-mudahan kita terhindar dari
Fitnah Dajjal itu.
Arti Dajjal
Dajjal
berasal dari kata : Dajala (دجل) – Dajlun (دجل) – artinya: Kadzib
(dusta). Bukan hanya berarti dusta, Dajjal bisa bermakna Tamwiihun
(tipu-daya). Karena memang Dajjal adalah penipu ulung.
Dajjal
juga disebut Al Masiih karena Mamsuuhun. Al Masih bermakna
Mamsuuhun(terhapus), seolah-olah tidak bermata. Bahkan ada riwayat bahwa
kedua mata Dajjal itu cacat. Dalam kitab-kitab Hadits disebutkan bahwa
ciri Dajjal adalah A’war, berasal dari kata A‘war (أعور), yang berarti
bermata cacat. Yang paling parah cacatnya adalah salah satu matanya.
Menurut kata ‘Ulama Ahlus Sunnah, yang paling parah cacatnya adalah mata
sebelah kanan.
Sebagian ‘Ulama Ahlus Sunnah mengatakan bahwa
Dajjal itu matanya tertutup oleh bulu matanya. Ada sebagian ‘Ulama Ahlus
Sunnah lagi mengatakan bahwa mata kanan Dajjal tertutup oleh daging
tumbuh diatas matanya. Mata yang sebelah lagi, dijelaskan oleh para
‘Ulama Ahlus Sunnah seperti mata ayam, berwarna hijau dan menonjol ke
depan. Dalam Hadits disebutkan seperti mata unta. Disebut Al
Masiihkarena Dajjal itu matanya terhapus, yaitu terhapus dari kemampuan
untuk melihat.
Para ‘Ulama Ahlus Sunnah ada yang menjelaskan mengapa ia disebut Dajjal, dengan beberapa penjelasan antara lain adalah :
Dajjal adalah pendusta. Ia menutupi kebenaran dengan kebohongan. Maka
bila ada seseorang tahu tentang sesuatu yang benar lalu ditutupinya
dengan kebohongan (dusta), maka sebenarnya ia sudah bersifat Dajjal.
Maka para ‘Ulama Ahlus Sunnah terdahulu, bila ada orang yang memalsu
Hadits dengan mengatas-namakan Rosuulullooh SAW, ia juga
disebut Dajjal. Bukan Dajjal sebagai makhluk, melainkan berkarakter
dajjal. Sampai sekarang sebutan itu masih berlaku. Siapa saja yang
berbohong dan kebohongannya itu tidak kepalang-tanggung, maka ia disebut
Dajjal.
Dajjal disebut juga At Tamwiih. Dalam bahasa Arab, Dajjal
berarti emas yang digunakan untuk menutupi perak atau besi. Sehingga
orang melihatnya seperti emas murni. Itulah tipu-daya.
Dajjal juga
termasuk orang yang mengada-ada. Ia mengaku sebagai Illah (Tuhan). Makna
Dajjal sesungguhnya akan kita ketahui dari sifat atau ciri-ciri yang
akan kita bahas selanjutnya. Berarti sebetulnya ia adalah manusia,
karena kita akan tahu bahwa ciri-cirinya adalah ciri-ciri manusia. Dan
ia tidak pantas menjadi Illah (Tuhan).
Berarti sosoknya adalah
sosok manusia. Ia adalah makhluk Allah SWT yang diturunkan
untuk menjadi Fitnah (ujian), untuk menguji apakah manusia beriman atau
tidak. Hikmahnya adalah untuk mengetahui apakah kita mematuhi Syari’at
Allah SWT ataukah tidak. Karena nanti, dalam bahasan
selanjutnya, Ahlussunnah wal Jamaa’ah akan diajari oleh Rasulullah SAW untuk bersikap bagaimana, apabila mendengar bahwa Dajjal
tersebut sudah muncul. Jangan karena kita merasa sudah kuat imannya
lalu ingin bertemu Dajjal. Yang demikian itu tidak boleh. Bahkan menurut
Rasuulullah SAW, kita harus berdo’a kepada Allah SWT agar terhindar dari Dajjal tersebut. Karena Fitnah Dajjal sangat
besar dan kuat sekali. Jangankan orang yang imannya pas-pasan,
sedangkan orang yang tingkat keimanannya sudah tinggi sekali pun tidak
boleh bertemu dengan Dajjal, disebabkan karena dahsyatnya Fitnah Dajjal
itu.
Beberapa gejala menjelang munculnya Dajjal
Ada
beberapa gejala (yang diketahui berdasarkan dalil dari apa yang
diberitakan oleh Rasuulullah akan terjadi, sebelum
Dajjal itu muncul. Ternyata kaum muslimin ketika itu akan mengalami dua
keadaan: Keadaan kuat, kokoh, berjaya selama tiga tahun, lalu diakhiri
dengan tiga tahun kelaparan dan kekeringan. Itu menjelang munculnya
Dajjal.
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imaam Abu Daawud di
dalam Sunnan-nya no: 4294 dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al
Albaany, dari Jubair bin Nufair رضي الله عنه dari salah seorang Shohabat
Rasuulullah SAW, ia berkata “Aku mendengar Rasuulullah SAW bersabda:
سَتُصَالِحُونَ الرُّومَ صُلْحًا
آمِنًا فَتَغْزُونَ أَنْتُمْ وَهُمْ عَدُوًّا مِنْ وَرَائِكُمْ
فَتُنْصَرُونَ وَتَغْنَمُونَ وَتَسْلَمُونَ ثُمَّ تَرْجِعُونَ حَتَّى
تَنْزِلُوا بِمَرْجٍ ذِى تُلُولٍ فَيَرْفَعُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ
النَّصْرَانِيَّةِ الصَّلِيبَ فَيَقُولُ غَلَبَ الصَّلِيبُ فَيَغْضَبُ
رَجُلٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ فَيَدُقُّهُ فَعِنْدَ ذَلِكَ تَغْدِرُ الرُّومُ
وَتَجْمَعُ لِلْمَلْحَمَةِ
“Kalian berdamai dengan Romawi
dengan perdamaian yang aman. Lalu kalian akan berperang sedangkan mereka
adalah musuh dari balik kalian. Lalu kalian akan menang dan mendapatkan
ghonimah (rampasan perang), dan kalian akan selamat, kemudian akan
kembali. Lalu akan sampai di suatu daerah yang bernama Dzitulul, dimana
ada seorang dari kalangan Nasrani yang mengangkat salib dan mengatakan
bahwa salib menang. Seorang dari kalian (kaum Muslimin) marah ketika
dikatakan bahwa salib yang menang sehingga orang Nasrani itu pun
dibunuhnya. Lalu orang-orang Romawi itu akan menyalahi hasil
kesepakatannya dari kaum muslimin dan berkumpul untuk peperangan.”.
Dalam riwayat Imaam Abu Daawud yang lain no: 4293 dikatakan:
ويثور المسلمون إلى أسلحتهم فيقتتلون فيكرم الله تلك العصابة بالشهادة
Artinya:
“Ketika ada berita bahwa orang Nasrani mengatakan bahwa mereka lah yang
menang, maka kaum Muslimin pun melakukan suatu protes karena tidak puas
terhadap mereka, sehingga kaum Muslimin berjatuhan terbunuh maka Allah SWT memuliakan kelompok ini dengan mati syahid”.
Itulah peristiwa menjelang turunnya Dajjal.
Beberapa Hadits yang memberitakan tentang kekeringan dan kelaparan
seperti dimaksud diatas, diriwayatkan oleh Imaam Ibnu Maajah no: 4077
dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam Kitab “Al
Jaami’ush Shoghiir” no: 13833, dari Hadits yang panjang, dari salah
seorang Shohabat bernama Abu ‘Umaamah Al Baahily رضي الله عنه, bahwa
Rasuulullah SAW bersabda :
وَإِنَّ قَبْلَ
خُرُوجِ الدَّجَّالِ ثَلاَثَ سَنَوَاتٍ شِدَادٍ ، يُصِيبُ النَّاسَ فِيهَا
جُوعٌ شَدِيدٌ ، يَأْمُرُ اللَّهُ السَّمَاءَ فِي السَّنَةِ الأُولَى أَنْ
تَحْبِسَ ثُلُثَ مَطَرِهَا ، وَيَأْمُرُ الأَرْضَ فَتَحْبِسُ ثُلُثَ
نَبَاتِهَا ، ثُمَّ يَأْمُرُ السَّمَاءَ ، فِي السَّنَةِ الثَّانِيَةِ
فَتَحْبِسُ ثُلُثَيْ مَطَرِهَا ، وَيَأْمُرُ الأَرْضَ فَتَحْبِسُ ثُلُثَيْ
نَبَاتِهَا ، ثُمَّ يَأْمُرُ اللَّهُ السَّمَاءَ ، فِي السَّنَةِ
الثَّالِثَةِ ، فَتَحْبِسُ مَطَرَهَا كُلَّهُ ، فَلاَ تُقْطِرُ قَطْرَةً ،
وَيَأْمُرُ الأَرْضَ ، فَتَحْبِسُ نَبَاتَهَا كُلَّهُ ، فَلاَ تُنْبِتُ
خَضْرَاءَ ، فَلاَ تَبْقَى ذَاتُ ظِلْفٍ إِلاَّ هَلَكَتْ ، إِلاَّ مَا
شَاءَ اللَّهُ ، قِيلَ : فَمَا يُعِيشُ النَّاسُ فِي ذَلِكَ الزَّمَانِ ؟
قَالَ : التَّهْلِيلُ ، وَالتَّكْبِيرُ ، وَالتَّسْبِيحُ ، وَالتَّحْمِيدُ ،
وَيُجْرَى ذَلِكَ عَلَيْهِمْ مُجْرَى الطَّعَامِ
Artinya:
“Dan sesungguhnya sebelum munculnya Dajjal akan terjadi 3 (tiga) tahun,
dimana 3 (tiga) tahun itu sangat dirasakan dahsyat dan sulit oleh
manusia. Manusia selama 3 (tiga) tahun itu akan dilanda kelaparan yang
amat sangat. Allah SWT memerintahkan langit pada tahun
pertama: ‘Wahai awan, wahai langit hendaknya kamu tahan sepertiga air.
Lalu Allah SWT memerintahkan bumi agar sepertiga
penghasilannya jangan tumbuh. Kemudian Allah SWT menyuruh
kepada langit pada tahun kedua agar dua pertiga air jangan turun ke
bumi. Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada bumi agar dua
pertiga hasil bumi jangan keluar. Lalu pada tahun ketiga Allah SWT memerintahkan kepada langit agar seluruh air tidak turun ke bumi.
Tidak ada satu tetes-pun air yang akan jatuh ke bumi. Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada bumi agar tidak ada satu pun tumbuhan
yang tumbuh. Maka tidak akan pernah tumbuh hijau di bumi. Bahkan
rumput-pun tidak akan tumbuh. Semua yang tersisa pada tahun ketiga akan
menjadi binasa, kecuali yang Allah SWT kehendaki”.
Lalu Sahabat Rasul bertanya : “Ya Rasulullah, apa yang akan dimakan oleh manusia ketika itu?”.
Rasulullah SAW bersabda: “Ketika itu manusia akan
bertahmid, bertahlil, bertakbir, lalu yang demikian itu menimbulkan
balasan Allah SWT berupa makanan”.
Itulah peristiwa yang akan menjadi pendahuluan (Muqoddimah) turunnya Dajjal.
Ciri-ciri Dajjal
Di dalam Sunnan Abu Daawud no: 4321, dari ‘Imroon bin Hushoin رضي الله عنه, bahwa Rasuulullah SAW bersabda:
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ فَوَاللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ
لَيَأْتِيهِ وَهْوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتَّبِعُهُ مِمَّا
يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ أَوْ لِمَا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ
الشُّبُهَاتِ
Artinya:
“Barangsiapa yang mendengar
munculnya Dajjal, menghindarlah. Demi Allah, sungguh seorang laki-laki
akan mendatangi Dajjal tersebut dengan anggapan bahwa ia orang yang
beriman, lalu ia akan mengikuti Dajjal itu karena syubhat (tipu daya) yang
dimunculkannya”.
Karena Dajjal itu diantara kemampuannya adalah
bisa mengeluarkan syubhat-syubhat, sehingga orang yang beriman
sekalipun, akan terkecoh oleh syubhat yang dimunculkan oleh Dajjal, yang
mana syubhat tersebut akan menimbulkan goncangnya keimanan orang yang
beriman.
Itulah berita dari Rasulullah SAW dan
secara umum Dajjal itu memberi Fitnah yang besar dan kuat sekali, karena
ciri Dajjal adalah memunculkan Fitnah yang dahsyat.
Ciri-ciri
yang detail dijelaskan oleh Shohabat ‘Abdullah bin ‘Umar رضي الله عنه,
sebagaimana diriwayatkan dalam Hadits Shohiih oleh Imaam Al Bukhoory no:
7128, bahwa Rasulullah SAW dalam mimpinya melihat
Dajjal, lalu beliau menjelaskan Dajjal yang dilihat
dalam mimpinya itu dengan sabdanya :
ثُمَّ ذَهَبْتُ أَلْتَفِتُ
فَإِذَا رَجُلٌ جَسِيمٌ أَحْمَرُ جَعْدُ الرَّأْسِ أَعْوَرُ الْعَيْنِ
كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ قَالُوا هَذَا الدَّجَّالُ أَقْرَبُ
النَّاسِ بِهِ شَبَهًا ابْنُ قَطَنٍ رَجُلٌ مِنْ خُزَاعَةَ
Artinya:
“Ketika aku tidur, aku mimpi berthowaf di Ka’bah, lalu tiba-tiba aku
bertemu dengan seseorang yang berbadan besar (– maksudnya: berbadan
gemuk – pent.),berkulit merah(– maksudnya: bule –pent.) rambutnya
kriting (kecil-kecil), matanya buta (sebelah)dan menonjol ke depan.
Orang-orang berkata bahwa ini adalah Dajjal, mirip dengan Ibnu Qothon (–
nama seseorang yang ketika itu mirip dengan Dajjal – pent.) yang
berasal dari Bani ‘Khuzaa’ah.”
Dijelaskan pula dalam Sunnan Abu
Daawud no: 4322 dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam
Kitab “Misykatul Mashoobih” no: 5485, dari Shahabat ‘Ubaadah Ibnu
Shommit رضي الله عنه, bahwa Rasuulullah SAW bersabda:
إِنِّى قَدْ حَدَّثْتُكُمْ عَنِ الدَّجَّالِ حَتَّى خَشِيتُ أَنْ لاَ
تَعْقِلُوا إِنَّ مَسِيحَ الدَّجَّالِ رَجُلٌ قَصِيرٌ أَفْحَجُ جَعْدٌ
أَعْوَرُ مَطْمُوسُ الْعَيْنِ لَيْسَ بِنَاتِئَةٍ وَلاَ جَحْرَاءَ فَإِنْ
أُلْبِسَ عَلَيْكُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
Artinya:
“Aku akan beritakan kepada kalian tentang Dajjal, tetapi aku khawatir
kalian tidak bisa mencerna dengan akal kalian. Sesungguhnya Al Masiih
atau Dajjal itu seorang yang berbadan pendek gemuk, langkahnya jauh,
rambutnya kriting, matanya buta, mata sebelah (kanan)-nya terhapus,
tidak menonjol sekali dan tidak masuk sekali. Jika kalian tersamarkan,
maka ketahuilah bahwa Robb kalian tidak buta sebelah. ”
Selanjutnya Imaam As Suyuuthy dalam Kitab “Al Jaami’ush Shoghiir”,
dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany no: 4224, dari Shahabat
‘Ubaadah bin Shommit رضي الله عنه, bahwa Rasuulullah SAW
bersabda:
إني حدثتكم عن الدجال حتى خشيت أن لا تعقلوا إن المسيح
الدجال رجل قصير أفحج جعد أعور مطموس العين ليست بناتئة و لا حجراء فإن
ألبس عليكم فاعلموا أن ربكم ليس بأعور و أنكم لن تروا ربكم حتى تموتوا
Artinya:
“Aku akan beritakan kepada kalian tentang Dajjal, tetapi aku khawatir
kalian tidak bisa mencerna dengan akal kalian. Sesungguhnya Al Masiih
atau Dajjal itu seorang yang berbadan pendek, langkahnya jauh, rambutnya
kriting, matanya buta, mata sebelah (kanan)-nya terhapus, tidak
menonjol sekali dan tidak masuk sekali. Jika kalian tersamarkan, maka
ketahuilah bahwa Robb kalian tidak buta sebelah dan sesungguhnya kalian
tidak akan melihat Robb kalian sehingga kalian mati.
Maksudnya, Rasuulullah SAW menjelaskan tiga hal :
Dajjal itu terlihat oleh manusia di dunia ini, sedangkan Allah SWT tidak akan terlihat oleh manusia di dunia.
Allah SWT tidak cacat, sedangkan Dajjal itu cacat.
Pada dahi Dajjal itu tertulis kata: Kaafir (Kaaf-fa-ro). Dan itu jelas sekali, setiap orang beriman akan bisa membacanya.
Di dalam Shohiih Imaam Ibnu Hibban no: 6796 dan dalam Musnad Imaam
Ahmad no: 2148, menurut Syaikh Syu’aib Al Arnaa’uth Hadit ini Shohiih
Lighoirihii, para perowinya tsiiqoh, termasuk para perowi Hadits-Hadits
Shohiih, dari Shohabat ‘Abdullah bin ‘Abbas رضي الله عنه, bahwa
Rasuulullah SAW bersabda:
في الدجال أعور هجان
أزهر كان رأسه أصله أشبه الناس بعبد العزى بن قطن فأما هلك الهلك فإن ربكم
تعالى ليس بأعور قال شعبة فحدثت به قتادة فحدثني بنحو من هذا
Artinya:
“Pada Dajjal itu matanya buta sebelah, kulitnya putih bule, kepalanya
mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qothn, kebinasaan atasnya. Sesungguhnya
Robb kalian tidak buta…”
dan seterusnya dijelaskan bagaimana
mata Dajjal, tubuhnya, dan ada kemiripan dengan orang yang bernama Ibnu
Qothn, sebagaimana disebutkan dalam Hadits diatas.
Dalam Hadits
Shahiih Riwayat Imaam Al Bukhoory no: 7407, dari Shohabat ‘Abdullah bin
‘Umar رضي الله عنه, bahwa Rasuulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَخْفَى عَلَيْكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ –
وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى عَيْنِهِ – وَإِنَّ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ
أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُمْنَى كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَة
Artinya:
“Sesungguhnya Allah itu tidak tersembunyi atas kalian. Sesungguhnya
Allah itu tidak buta sebelah— sembari Rasulullah SAW menunjuk kepada matanya — Dan sesungguhnya mata Dajjal itu buta
sebelah kanannya, menonjol, berwarna gelap dan tak bersinar”.
Juga dalam Hadits Shohiih Riwayat Imaam Muslim no: 7550, dari Shohabat
Anas bin Maalik رضي الله عنه bahwa Rasuulullah صلى الله عليه وسلم
bersabda:
الدَّجَّالُ مَمْسُوحُ الْعَيْنِ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ . ثُمَّ تَهَجَّاهَا ك ف ر يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُسْلِمٍ
Artinya:
“Dajjal itu mata kanannya terhapus dan tertulis diantara kedua matanya
“kaaf-fa-ro” (– maksudnya: ‘kaafir’ – pent.) yang bisa dibaca oleh
setiap muslim.”
Dalam Hadits Shahiih riwayat Imaam Al Bukhoory
no: 7131, dari Anas bin Maalik رضي الله عنه, bahwa Rasuulullah صلى الله
عليه وسلم bersabda,
مَا بَعَثَ اللَّهُ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا أَنْذَرَ قَوْمَهُ الْأَعْوَرَ الْكَذَّابَ
Artinya:
“Tidak ada seoranag nabi pun yang Allah utus diatas bumi ini kecuali
nabi itu telah memberikan peringatan keras kepada ummatnya tentang
Dajjal yang pendusta itu”.
Maksudnya, bahwa diperingatkan
tentang Dajjal itu bukan hanya sejak Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم
saja, tetapi nabi-nabi sebelum beliau صلى الله عليه وسلم juga sudah
memberikan peringatan akan munculnya Dajjal.
Selanjutnya dalam Hadits Riwayat Imaam Muslim no: 7548, Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَمَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف ر
Artinya:
“Dajjal itu matanya cacat, buta, sedangkan Allooh tidak cacat. Diantara dua mata Dajjal itu ada tulisan ‘Kaaf-fa-ro’.”
Dalam penjelasannya Imaam An Nawawy mengatakan, “Tulisan itu adalah
sungguh-sungguh tulisan, bukan suatu hiasan. Merupakan tanda yang Allah
سبحانه وتعالى berikan dari tanda-tanda yang pasti tentang kekaafiran,
kedustaan dan kebathilan Dajjal tersebut. Akan terlihat dan nampak bagi
orang Muslim, apakah Muslim itu bisa menulis ataukah tidak. Tetapi
tulisan yang sejelas itu tidak bisa dilihat oleh orang yang terkena
fitnah oleh Dajjal. Tidak akan ada orang yang bisa membantah tentang hal
tersebut.”
Di antara ciri-ciri Dajjal adalah ia makhluk yang
mandul, tidak memiliki keturunan sebagaimana diriwayatkan oleh Imaam
Muslim no: 2927, dari Shohabat Abu Sa’iid Al Khudry رضي الله عنه, bahwa
Rasuulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
قالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- هُوَ عَقِيمٌ لاَ يُولَدُ لَهُ
Artinya:
“…Dia (Dajjal) termasuk orang yang mandul, yang tidak diberikan anak oleh Allah سبحانه وتعالى.”
Bahkan disebutkan bahwa Dajjal itu tidak bisa masuk ke Mekkah dan Madinah.
Dalam Hadits diriwayatkan oleh Imaam Al Bukhoory no: 1880 dan Imaam
Muslim no: 1379 dari Abu Hurairoh رضي الله عنه, bahwa Rasuulullah صلى
الله عليه وسلم bersabda:
عَلَى أَنْقَابِ الْمَدِينَةِ مَلاَئِكَةٌ لاَ يَدْخُلُهَا الطَّاعُونُ ، وَلاَ الدَّجَّالُ
Artinya:
“Di pinggir-pinggir perbatasan Madinah itu dijaga oleh malaikat yang
tidak akan bisa dimasuki oleh Tho’un (penyakit menular) dan Dajjal”.
Dalam Hadits yang lain yang diriwayatkan oleh Imaam Al Bukhoory no:
1879, dari Shahabat Abu Bakroh رضي الله عنه, bahwa Rasuulullah صلى الله
عليه وسلم bersabda:
لاََ يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ رُعْبُ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ لَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ بَابٍ مَلَكَانِ
Artinya:
“Tidak akan masuk ke Madinah Al Masiihu Dajjal. Ketika itu pada tujuh
pintu masuk Madinah dan setiap pintu dijaga oleh dua malaikat”.
Dalam Musnad Imaam Ahmad no: 9275, menurut Syaikh Syu’aib Al Arnaa’uth
Hadits ini Shohiih dan Sanad Hadits ini Hasan dalam Mutaaba’at
(mengiringi Hadits lain), dari Shahabat Abu Hurairoh رضي الله عنه, bahwa
Rasuulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
يأتي المسيح من قبل المشرق وهمته المدينة حتى إذا جاء دبر أحد ضربت الملائكة وجهه قبل الشام هنالك يهلك وقال مرة صرفت الملائكة وجهه
Artinya:
“…Dajjal akan muncul dari arah sebelah timur dan ia sangat bersemangat
untuk masuk kota Madinah, sampai ketika di balik gunung Uhud ditemui
oleh malaikat lalu dipukullah muka Dajjal itu hingga ia terbang ke arah
negeri Syam (Syiria). Kemudian di sana ia akan mati, di sana ia akan
mati.”
Kalimat ini diulang dua kali oleh beliau صلى الله عليه وسلم.
Dalam Hadits Shahiih riwayat Imaam Al Bukhoory no: 7124dan Imaam Muslim
no: 2943 dari Anas bin Maalik رضي الله عنه, bahwa Rasuulullah صلى الله
عليه وسلم bersabda:
لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ
الدَّجَّالُ إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ وَلَيْسَ نَقْبٌ مِنْ
أَنْقَابِهَا إِلاَّ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ صَافِّينَ تَحْرُسُهَا
فَيَنْزِلُ بِالسَّبَخَةِ فَتَرْجُفُ الْمَدِينَةُ ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ
يَخْرُجُ إِلَيْهِ مِنْهَا كُلُّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ
Artinya:
“Tidak ada satu negeri pun diatas bumi ini kecuali akan diinjak oleh
Dajjal, terkecuali Mekkah dan Madinah. Dan tidak ada perbatasan
(gerbang), kecuali dijaga oleh malaikat yang berbaris menjaganya. Maka
ketika Dajjal memasuki Sab’khoh (– daerah pinggiran Madinah – pent.),
bergetarlah Madinah tiga kali dan dengannya keluar dari Madinah
orang-orang kaafir dan orang munaafiq.”
Maka bila itu sudah
terjadi, semua orang kaafir dan munaafiq akan keluar dari kota Mekkah
dan Madinah, berarti yang tinggal disana hanyalah orang-orang yang
beriman. Betapa mereka beruntung tinggal di dua kota tersebut.
Di mana tepatnya akan muncul Dajjal ?
Menurut Hadits yang diriwayatkan oleh Imaam At Turmudzy no: 2237, Imaam
Ibnu Maajah no: 4072, dan Imaam Ahmad no: 12, dan dishohiihkan oleh
Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shahabat Abubakar As Siddiq رضي الله
عنه, bahwa Rasuulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
الدجال يخرج من أرض بالمشرق يقال لها خراسان يتبعه أقوام كان وجهوهم المجان المطرقة
Artinya:
“Sesungguhnya Dajjal akan keluar dari bumi arah sebelah timur yang
disebut Khurosan (– Persia, Iran – pent.),dan akan diikuti oleh kaum
yang pada mukanya seolah terdapat tanda berwarna hitam dan keras.”
Berapa lama Dajjal akan tinggal di bumi ?
Di dalam Hadits Shohiih diriwayatkan oleh Imaam Muslim no: 7560, dari
Shohabat An Nawwas bin Sam’an رضي الله عنه, bahwa ketika ditanya oleh
para Shohabat tentang berapa lama Dajjal akan tinggal di bumi, maka
Rasuulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
“40 (empatpuluh) hari.
Dari 40 (empatpuluh) hari itu ada satu hari atas kehendak Allah سبحانه
وتعالى, dipanjangkan sampai lamanya sama dengan tigaratus enam puluh
hari (360 hari). Setelah itu ada satu hari, yang lamanya seperti 30
(tiga puluh) hari. Lalu setelah itu ada satu hari yang lamanya seperti 7
(tujuh) hari. Lalu sisa harinya adalah seperti hari-hari kalian
sekarang”.
Lalu para Shahabat bertanya, “Ya Rasuulullah, pada
saat satu hari seperti setahun itu, cukupkah kami sholat seperti sholat
kami sekarang ini?”
Rasuulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Tidak, tetapi perhitungkanlah sepantasnya”.
Siapakah yang akan mengikuti Dajjal ?
Dalam Hadits riwayat Imaam Muslim no: 7579, dari Shohabat Anas bin
Maalik رضي الله عنه, bahwa Rasuulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُودِ أَصْبَهَانَ سَبْعُونَ أَلْفًا عَلَيْهِمُ الطَّيَالِسَةُ
Artinya:
“Orang yang mengikuti Dajjal dari kalangan Yahudi Asbahan tidak kurang
dari 70.000 (tujuhpuluh ribu) orang, diatas pundak mereka mengenakan
syal.”
Terdapat pula penjelasan, bahwa yang mengikuti Dajjal
itu adalah Yahudi, Wanita dan A’rob (Arab Gunung) sebagaimana
diriwayatkan oleh Imaam Ath Thobrony dalam Kitabnya “Al Mu’jam Al
Kabiir” no: 19903, dari Shohabiyyah ‘Asma binti Yaziid رضي الله عنها,
sebagaimana berikut ini:
أَكْثَرُ مِنْ يَتْبَعُهُ الْيَهُودُ وَالنِّسَاءُ وَالأَعْرَابُ
Artinya:
“Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal itu adalah Yahudi, Wanita dan A’rob (Arab Gunung).”
Juga terdapat keterangan melalui Abu Waa’il رضي الله عنه sebagaimana
yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Kitabnya “Al Mushonnaf”
no: 38682, bahwa terbanyak pengikut Dajjal adalah Yahudi dan anak-anak
para Wanita pezina terang-terangan, sebagaimana berikut ini:
أَكْثَرُ أَتْبَاعِ الدَّجَّالِ الْيَهُودُ وَأَوْلاَدُ الْمُومِسَاتِ
Artinya:
“Kebanyakan pengikut Dajjal adalah Yahudi dan anak-anak para wanita pezina terang-terangan”.
Apa Fitnah Dajjal ?
1. Dajjal berpindah-pindah tempat dengan cepat sekali.
Ia bisa mengelilingi seluruh muka bumi ini, padahal hidupnya hanya 40
hari seperti disebutkan diatas. Ini adalah bagian dari ciptaan Allah
سبحانه وتعالى, yang menciptakan Fitnah-Nya untuk menguji manusia pada
saat itu.
Dalam Hadits Shohiih riwayat Imaam Muslim no: 7560,
dari Shohabat An Nawwas Ibnu Sam’an رضي الله عنه, bahwa ketika ditanya
oleh Shahabat tentang seberapa cepatnya Dajjal berjalan diatas permukaan
bumi, maka Rasuulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
عَنِ
النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ قَالَ ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- الدَّجَّالَ ذَاتَ غَدَاةٍ فَخَفَّضَ فِيهِ وَرَفَّعَ حَتَّى
ظَنَنَّاهُ فِى طَائِفَةِ النَّخْلِ فَلَمَّا رُحْنَا إِلَيْهِ عَرَفَ
ذَلِكَ فِينَا فَقَالَ « مَا شَأْنُكُمْ ». قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ
ذَكَرْتَ الدَّجَّالَ غَدَاةً فَخَفَّضْتَ فِيهِ وَرَفَّعْتَ حَتَّى
ظَنَنَّاهُ فِى طَائِفَةِ النَّخْلِ. فَقَالَ « غَيْرُ الدَّجَّالِ
أَخْوَفُنِى عَلَيْكُمْ إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيكُمْ فَأَنَا حَجِيجُهُ
دُونَكُمْ وَإِنْ يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيكُمْ فَامْرُؤٌ حَجِيجُ نَفْسِهِ
وَاللَّهُ خَلِيفَتِى عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ عَيْنُهُ
طَافِئَةٌ كَأَنِّى أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ فَمَنْ
أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ
إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّأْمِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِينًا
وَعَاثَ شِمَالاً يَا عِبَادَ اللَّهِ فَاثْبُتُوا ». قُلْنَا يَا رَسُولَ
اللَّهِ وَمَا لَبْثُهُ فِى الأَرْضِ قَالَ « أَرْبَعُونَ يَوْمًا يَوْمٌ
كَسَنَةٍ وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ وَسَائِرُ أَيَّامِهِ
كَأَيَّامِكُمْ ». قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِى
كَسَنَةٍ أَتَكْفِينَا فِيهِ صَلاَةُ يَوْمٍ قَالَ « لاَ اقْدُرُوا لَهُ
قَدْرَهُ ». قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا إِسْرَاعُهُ فِى الأَرْضِ
قَالَ « كَالْغَيْثِ اسْتَدْبَرَتْهُ الرِّيحُ فَيَأْتِى عَلَى الْقَوْمِ
فَيَدْعُوهُمْ فَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَجِيبُونَ لَهُ فَيَأْمُرُ
السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَالأَرْضَ فَتُنْبِتُ فَتَرُوحُ عَلَيْهِمْ
سَارِحَتُهُمْ أَطْوَلَ مَا كَانَتْ ذُرًا وَأَسْبَغَهُ ضُرُوعًا
وَأَمَدَّهُ خَوَاصِرَ ثُمَّ يَأْتِى الْقَوْمَ فَيَدْعُوهُمْ فَيَرُدُّونَ
عَلَيْهِ قَوْلَهُ فَيَنْصَرِفُ عَنْهُمْ فَيُصْبِحُونَ مُمْحِلِينَ
لَيْسَ بِأَيْدِيهِمْ شَىْءٌ مِنْ أَمْوَالِهِمْ وَيَمُرُّ بِالْخَرِبَةِ
فَيَقُولُ لَهَا أَخْرِجِى كُنُوزَكِ. فَتَتْبَعُهُ كُنُوزُهَا
كَيَعَاسِيبِ النَّحْلِ ثُمَّ يَدْعُو رَجُلاً مُمْتَلِئًا شَبَابًا
فَيَضْرِبُهُ بِالسَّيْفِ فَيَقْطَعُهُ جَزْلَتَيْنِ رَمْيَةَ الْغَرَضِ
ثُمَّ يَدْعُوهُ فَيُقْبِلُ وَيَتَهَلَّلُ وَجْهُهُ يَضْحَكُ فَبَيْنَمَا
هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ
عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِىَّ دِمَشْقَ بَيْنَ
مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا
طَأْطَأَ رَأَسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ
كَاللُّؤْلُؤِ فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلاَّ مَاتَ
وَنَفَسُهُ يَنْتَهِى حَيْثُ يَنْتَهِى طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى
يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِى عِيسَى ابْنَ
مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ
وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ فَبَيْنَمَا
هُوَ كَذَلِكَ إِذْ أَوْحَى اللَّهُ إِلَى عِيسَى إِنِّى قَدْ أَخْرَجْتُ
عِبَادًا لِى لاَ يَدَانِ لأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِى إِلَى
الطُّورِ…
Artinya:
Berkata Rasuulullah صلى الله عليه
وسلم menyebutkan tentang Dajjal pada suatu hari. Beliau merendahkan dan
beliau mengangkat suaranya, sehingga kami mengira beliau صلى الله عليه
وسلم berada di kebun kurma. Ketika kami menemuinya, beliau صلى الله عليه
وسلم mengetahui prasangka kami.
Maka beliau صلى الله عليه وسلم bersabda, “Ada apa gerangan kalian?”
Kami menjawab, “Ya Rasuulullah, engkau menyebutkan Dajjal pada suatu
pagi sambil engkau merendahkan dan mengangkat suara, sehingga kami
mengira engkau berada di kebun kurma.”
Kemudian beliau صلى الله
عليه وسلم bersabda, “Bukan Dajjal yang paling kutakuti pada kalian.
Sesungguhnya jika dia (Dajjal) itu keluar sedang aku ditengah-tengah
kalian, maka aku akan menjadi pembela kalian. Tetapi jika dia (Dajjal)
itu keluar sedangkan aku tidak ditengah-tengah kalian, maka setiap orang
hendaknya menjadi pelindung terhadap dirinya. Karena Allooh سبحانه
وتعالى menjadi penggantiku terhadap setiap Muslim. Sesungguhnya dia
(Dajjal) itu adalah seorang pemuda, yang rambutnya keriting, matanya
menonjol ke depan. Aku perumpamakan dia dengan Abdul ‘Uzza Ibni Qothn.
Maka barangsiapa yang sempat menemuinya dari kalian, maka bacakanlah
padanya beberapa ayat pembuka dari Surat Al Kahfi. Sesungguhnya dia
(Dajjal) itu akan keluar dari satu jalan diantara negeri Syam (–
sekarang Syria – pent.) dan Iraq, maka dia akan merusak dengan cepatnya
ke kanan dan ke kiri. Wahai hamba-hamba Allah سبحانه وتعالى, teguhlah
kalian.”
Kami bertanya, “Berapa lama dia tinggal di bumi?”
Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, “40 hari. 1 (satu) harinya seperti
setahun. 1 (satu) harinya seperti 1 bulan. 1 (satu) harinya seperti 1
Jum’at, dan sisanya seperti hari-hari kalian.”
Kami bertanya, “Wahai Rosuulullooh, hari yang engkau sebut bagaikan 1 tahun, cukupkah bagi kami untuk sholat sehari?”
Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, “Tidak, tetapi ukurlah sekedarnya.”
Kami bertanya, “Ya Rasuulullah, bagaimana kecepatan berjalannya Dajjal itu di bumi?”
Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab, “Bagaikan hujan dihempas angin. Dia
(Dajjal) mendatangi suatu kaum, menyeru mereka lalu mereka beriman
padanya dan memenuhi seruannya. Dia perintahkan langit, maka langit pun
menurunkan hujan. Dia memerintahkan bumi, maka bumi pun menumbuhkan
tetanaman; binatang piaraan menjadi gemuk dan kenyang dan melimpah air
susunya. Kemudian dia datang pada suatu kaum lalu menyeru mereka, dan
mereka pun memenuhi panggilannya, lalu dia berpaling sehingga keesokan
harinya mereka dalam keadaan kekeringan dan tidak sedikitpun harta
mereka yang tersisa. Lalu dia melewati suatu daerah bernama Khoribah dan
mengatakan pada daerah tersebut, “Keluarkan olehmu simpanan
berhargamu.” Sehingga harta itu mengikutinya bagaikan segerombolan unta.
Kemudian Dajjal memanggil seorang pemuda, lalu dipenggalnya dengan
pedang, sehingga tubuh pemuda itu terbelah menjadi dua dan belahannya
terlempar sejauh lemparan anak panah. Setelah itu, tubuh tersebut
dipanggilnya kembali, lalu tubuh itu hidup lagi dan datang dengan wajah
berseri-seri dan tertawa.
Ketika Dajjal sedang berbuat
kerusakan seperti itu, Allah سبحانه وتعالى mengutus Isa Almasih bin
Maryam عليه السلام. Lalu Isa bin Maryam عليه السلام turun di dekat
menara putih di sebelah timur Damaskus dengan mengenakan pakaian dua
warna, sambil meletakkan dua telapak tangannya pada sayap dua malaikat.
Apabila dia tundukkan kepalanya, hujan pun turun. Apabila dia عليه
السلام mengangkat kepalanya, maka butir-butir air seperti mutiara
berjatuhan dari kepalanya. Orang kaafir tidaklah mencium bau nafasnya
melainkan mati atau bau nafasnya bisa dicium sejauh mata memandang. Dia
عليه السلامmencari Dajjal, sehingga ditemukannya di pintu gerbang Ludd,
lalu Dajjal pun dibunuhnya.”
Kemudian suatu kaum mendatangi
‘Isa bin Maryam عليه السلام, yang mereka telah dilindungi Allooh سبحانه
وتعالى dari Dajjal, sehingga ‘Isa bin Maryam عليه السلام pun mengusap
wajah mereka dan berbicara tentang derajat mereka di surga. Ketika dalam
keadaan seperti itu, Allah سبحانه وتعالى mewahyukan kepada ‘Isa bin
Maryam عليه السلام, bahwa sesungguhnya, “Aku (Allah) telah mengeluarkan
hamba-hamba-Ku yang tidak ada seorangpun bisa memerangi mereka, maka
berlindunglah wahai hamba-Ku ke Gunung Thur…”
Lalu dari Hadits
Shahiih riwayat Imaam Al Bukhoory no: 1881 dan Imaam Muslim no: 2943,
dari Shohabat Anas bin Maalik رضي الله عنه, bahwa Rasuulullah صلى الله
عليه وسلم bersabda,
لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ
الدَّجَّالُ إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا
نَقْبٌ إِلاَّ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ صَافِّينَ يَحْرُسُونَهَا ثُمَّ
تَرْجُفُ الْمَدِينَةُ بِأَهْلِهَا ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ فَيُخْرِجُ اللَّهُ
كُلَّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ
Artinya:
“Tidak ada suatu
negeri pun kecuali akan diinjak oleh Dajjal, terkecuali Makkah dan
Madinah. Dan tidak ada satu gerbang (pintu masuk) pun menujunya kecuali
terdapat para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian bergetarlah
Madinah tiga kali, lalu Allooh keluarkan darinya setiap orang kaafir dan
munaafiq.”
2.Surga Dajjal adalah neraka dan neraka Dajjal adalah surga.
Dalam Hadits Shahiih riwayat Imaam Muslim no: 7551, dari Shahabat
Hudzaifah Ibnul Yaman رضي الله عنه, bahwa Rasuulullah صلى الله عليه وسلم
bersabda:
مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ
Artinya:
“Bersama Dajjal itu ada surga dan neraka. Neraka Dajjal adalah surga dan surga Dajjal adalah neraka.”
Dalam Hadits Shahiih riwayat Imaam Al Bukhoory no: 7130 dan Imaam
Muslim no: 7553 dari Hudzaifah Ibnul Yaman رضي الله عنه, bahwa
Rasuulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
عَنْ حُذَيْفَةَ عَنِ
النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ فِى الدَّجَّالِ إِنَّ
مَعَهُ مَاءً وَنَارًا فَنَارُهُ مَاءٌ بَارِدٌ وَمَاؤُهُ نَارٌ فَلاَ
تَهْلِكُوا
Artinya:
“Dajjal akan membawa air dan api.
Api itu akan menjadi air yang dingin dan airnya akan menjadi api. Maka
hendaknya kalian jangan binasa oleh Fitnah ini.”
Jadi
sebagaimana diuraikan dalam Hadits Shohiih diatas, maka Rasuulullah صلى
الله عليه وسلم telah memberikan pengajaran kepada kita bahwa: “Dajjal
akan keluar dan ia akan membawa air dan api. Adapun yang terlihat orang
seperti air, padahal sesungguhnya itu adalah api yang membakar. Adapun
yang terlihat oleh orang seperti api, padahal sesungguhnya itu adalah
air yang sejuk dan dingin. Barangsiapa yang mengalami hari seperti itu,
hendaknya ia memilih api, itu adalah air yang sejuk dan layak untuk
dinikmati.”
Juga dari Hadits diatas, Rasuulullah صلى الله عليه
وسلم telah menegaskan bahwa: “Sesungguhnya Dajjal itu akan membawa surga
dan neraka. Yang dikatakannya surga, maka sesungguhnya itu adalah
neraka”. Jadi hendaknya kaum Muslimin menyadari hal ini, agar tidak
mudah tertipu oleh tipuan Dajjal, seberapa pun hebatnya tipuan tersebut.
3. Dajjal itu ternyata meminta pertolongan kepada syaithoon
Di dalam Hadits Shohiih diriwayatkan oleh Imaam Al Hakim dari Hudzaifah
Ibnul Yaman dan dari Abu ‘Umaamah Al Bahily رضي الله عنهما, sebagaimana
tercantum dalam Kitab “Shahiih Al Jaami’ush Shoghiir” karya Syaikh
Nashiruddin Al Albaany no: 13833, bahwa Rasuulullah صلى الله عليه وسلم
bersabda:
و إن من فتنته أن معه جنة و نارا فناره جنة و جنته نار
فمن ابتلي بناره فليستغث بالله و ليقرأ فواتح الكهف ( فتكون بردا و سلاما
كما كانت النار على إبراهيم ) و إن من فتنته أن يقول للأعرابي : أرأيت إن
بعثت لك أباك و أمك أتشهد أني ربك ؟ فيقول : نعم فيتمثل له شيطانان في صورة
أبيه و أمه فيقولان : يا بني اتبعه فإنه ربك
Artinya:
“Sesungguhnya diantara Fitnah Dajjal adalah bahwa dia akan menghadirkan
surga dan neraka, maka nerakanya adalah surga dan surganya adalah
neraka. Maka barangsiapa yang terfitnah dengan nerakanya maka
ber-istighotsalah (memohon doa dan perlindungan) kepada Allah dengan
membaca beberapa ayat pembuka surat Al Kahfi, sehingga ayat-ayat ini
akan menjadi pendingin yang menyelamatkan sebagaimana api menyelamatkan
Nabi Ibrahim عليه السلام. Dan diantara Fitnahnya juga adalah Dajjal akan
berkata kepada orang Arab dusun,‘Wahai Fulan, bagaimana pendapatmu
andaikata bapakmu dan ibumu aku hidupkan, apakah kamu akan bersaksi
bahwa aku ini adalah Robb (Tuhan)-mu?’.”
Lalu orang yang lemah imannya akan mengatakan,“Ya.”
Lalu syaithoon akan menjelma seperti bapak atau ibu orang itu dengan
mengatakan,“Wahai anakku ikutilah dia (Dajjal) karena ia adalah
Robb-mu.”
Ternyata syaithoon membantu Dajjal untuk menipu manusia dengan mengakui Dajjal itu sebagai Robb (Tuhan)-nya.
4. Benda-benda mati atau hewan akan memenuhi apa yang diperintah Dajjal.
Dalam Hadits Shahiih diriwayatkan oleh Imaam Muslim no: 7560 dari An
Nawwas Ibnu Sam’an رضي الله عنه, bahwa Rasuulullah صلى الله عليه وسلم
bersabda:
كَالْغَيْثِ اسْتَدْبَرَتْهُ الرِّيحُ فَيَأْتِى عَلَى
الْقَوْمِ فَيَدْعُوهُمْ فَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَجِيبُونَ لَهُ
فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَالأَرْضَ فَتُنْبِتُ فَتَرُوحُ
عَلَيْهِمْ سَارِحَتُهُمْ أَطْوَلَ مَا كَانَتْ ذُرًا وَأَسْبَغَهُ
ضُرُوعًا وَأَمَدَّهُ خَوَاصِرَ ثُمَّ يَأْتِى الْقَوْمَ فَيَدْعُوهُمْ
فَيَرُدُّونَ عَلَيْهِ قَوْلَهُ فَيَنْصَرِفُ عَنْهُمْ فَيُصْبِحُونَ
مُمْحِلِينَ لَيْسَ بِأَيْدِيهِمْ شَىْءٌ مِنْ أَمْوَالِهِمْ وَيَمُرُّ
بِالْخَرِبَةِ فَيَقُولُ لَهَا أَخْرِجِى كُنُوزَكِ. فَتَتْبَعُهُ
كُنُوزُهَا كَيَعَاسِيبِ النَّحْلِ
Artinya:
“Dajjal
mendatangi orang-orang secepat hujan yang dihempas angin, lalu
mendatangi suatu kaum, lalu Dajjal menyeru mereka, lalu mereka beriman
padanya dan memenuhi seruannya. Lalu Dajjal pun memerintahkan kepada
langit: ‘Wahai langit, hujanlah. Wahai Bumi tumbuhlah.’
Sehingga suburlah bumi, menumbuhkan tetanaman, mencukupi kebutuhan
warganya. Kemudian Dajjal datang pada suatu kaum, menyeru mereka, lalu
mereka membalas perkataannya lalu Dajjal pun berpaling meninggalkan
mereka, kemudian di pagi hari mereka kehilangan semua harta yang mereka
miliki. Lalu Dajjal melewati suatu daerah bernama Khorbah, kemudian
berkata kepadanya: ‘Keluarkan harta terpendammu.’ Maka perut bumi pun
mengeluarkan benda-benda terpendam itu, seperti halnya tunas-tunas pohon
kurma.”
5. Dajjal akan menghidupkan dan mematikan orang.
Dalam suatu Hadits Shahiih berikut ini dijelaskan bahwa Fitnah Dajjal
yang dahsyat itu diantaranya adalah bahwa ia dapat menghidupkan dan
mematikan orang (– tentunya hal ini terjadi atas izin Allah سبحانه
وتعالى – pen.) :
Dalam Hadits Riwayat Imaam Muslim no: 7564,
dari Shohabat Abu Saa’id Al Khudry رضي الله عنه, beliau berkata bahwa
Rasuulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
يَخْرُجُ الدَّجَّالُ
فَيَتَوَجَّهُ قِبَلَهُ رَجُلٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فَتَلْقَاهُ
الْمَسَالِحُ مَسَالِحُ الدَّجَّالِ فَيَقُولُونَ لَهُ أَيْنَ تَعْمِدُ
فَيَقُولُ أَعْمِدُ إِلَى هَذَا الَّذِى خَرَجَ – قَالَ – فَيَقُولُونَ
لَهُ أَوَمَا تُؤْمِنُ بِرَبِّنَا فَيَقُولُ مَا بِرَبِّنَا خَفَاءٌ.
فَيَقُولُونَ اقْتُلُوهُ . فَيَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ أَلَيْسَ قَدْ
نَهَاكُمْ رَبُّكُمْ أَنْ تَقْتُلُوا أَحَدًا دُونَهُ – قَالَ –
فَيَنْطَلِقُونَ بِهِ إِلَى الدَّجَّالِ فَإِذَا رَآهُ الْمُؤْمِنُ قَالَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ هَذَا الدَّجَّالُ الَّذِى ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- قَالَ فَيَأْمُرُ الدَّجَّالُ بِهِ فَيُشَبَّحُ
فَيَقُولُ خُذُوهُ وَشُجُّوهُ. فَيُوسَعُ ظَهْرُهُ وَبَطْنُهُ ضَرْبًا –
قَالَ – فَيَقُولُ أَوَمَا تُؤْمِنُ بِى قَالَ فَيَقُولُ أَنْتَ الْمَسِيحُ
الْكَذَّابُ – قَالَ – فَيُؤْمَرُ بِهِ فَيُؤْشَرُ بِالْمِئْشَارِ مِنْ
مَفْرِقِهِ حَتَّى يُفَرَّقَ بَيْنَ رِجْلَيْهِ – قَالَ – ثُمَّ يَمْشِى
الدَّجَّالُ بَيْنَ الْقِطْعَتَيْنِ ثُمَّ يَقُولُ لَهُ قُمْ. فَيَسْتَوِى
قَائِمًا – قَالَ – ثُمَّ يَقُولُ لَهُ أَتُؤْمِنُ بِى فَيَقُولُ مَا
ازْدَدْتُ فِيكَ إِلاَّ بَصِيرَةً – قَالَ – ثُمَّ يَقُولُ يَا أَيُّهَا
النَّاسُ إِنَّهُ لاَ يَفْعَلُ بَعْدِى بِأَحَدٍ مِنَ النَّاسِ – قَالَ –
فَيَأْخُذُهُ الدَّجَّالُ لِيَذْبَحَهُ فَيُجْعَلَ مَا بَيْنَ رَقَبَتِهِ
إِلَى تَرْقُوَتِهِ نُحَاسًا فَلاَ يَسْتَطِيعُ إِلَيْهِ سَبِيلاً – قَالَ –
فَيَأْخُذُ بِيَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فَيَقْذِفُ بِهِ فَيَحْسِبُ النَّاسُ
أَنَّمَا قَذَفَهُ إِلَى النَّارِ وَإِنَّمَا أُلْقِىَ فِى الْجَنَّةِ ».
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « هَذَا أَعْظَمُ النَّاسِ
شَهَادَةً عِنْدَ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Artinya:
“Kelak
Dajjal akan muncul, lalu ada seorang laki-laki mukmin ingin
mendatanginya, tetapi laki-laki itu dihadang oleh pasukan Dajjal. Mereka
bertanya kepada laki-laki itu, “Mau kemana kamu?”
Laki-laki itu menjawab, “Aku akan mendatangi Dajjal yang telah muncul.”
Mereka bertanya kepada laki-laki itu, “Apakah kamu tidak mempercayai Tuhan kami?”
Laki-laki itu menjawab, “Robb kami (Allah سبحانه وتعالى) tidak pernah kami ragukan.”
Kata mereka, “Bunuhlah orang ini!”
Lalu sesama mereka mengatakan, “Bukankah Tuhan kalian (Dajjal) melarang kalian membunuh seseorang tanpa ada dia disini?”
Kemudian mereka membawa laki-laki itu kepada Dajjal. Ketika laki-laki
itu melihat Dajjal, dia mengatakan, “Hai sekalian manusia, ini adalah
Dajjal yang dituturkan oleh Rasuulullah صلى الله عليه وسلم.”
Kemudian Dajjal memerintahkan anak buahnya untuk membelenggu laki-laki
itu. Setelah laki-laki itu dibelenggu, Dajjal memberi perintah, “Siksa
dia dan belahlah tubuhnya!”
Maka, punggungnya dipisahkan dengan perutnya.
Lalu Dajjal bertanya pada orang yang disiksa itu, “Kau masih juga tidak mempercayaiku?”
Laki-laki itu menjawab, “Kamu memang Dajjal, si pembohong besar.”
Lalu Dajjal menyuruh anak buahnya untuk menggergaji laki-laki itu, maka
digergajilah laki-laki itu diantara kedua pangkal pahanya sehingga
tubuhnya terbelah dua. Setelah itu Dajjal berjalan diantara belahan
tubuh itu.
Lalu Dajjal berkata, “Bangkitlah!”
Maka, tubuh itu bangkit.
Dajjal bertanya lagi, “Apakah kamu mempercayaiku?”
Laki-laki itu menjawab, “Aku hanya semakin yakin bahwa kamu adalah Dajjal.”
Kemudian laki-laki mukmin itu mengatakan, “Wahai sekalian manusia, setelah aku ini, Dajjal tidak lagi menyiksa seseorang pun.”
Lalu laki-laki itu dipegang kemudian disembelih oleh Dajjal, tetapi
tiba-tiba seluruh lehernya tertutup oleh tembaga, sehingga Dajjal tidak
bisa menyembelihnya. Maka, Dajjal memegang kedua tangan dan kaki
laki-laki itu, kemudian Dajjal melemparkannya. Orang-orang mengira bahwa
laki-laki itu dilemparkan ke neraka, tetapi pada hakikatnya dia
dilemparkan ke surga Allah سبحانه وتعالى. Subhanallah :)
Itulah orang yang paling agung kesaksiannya disisi Allah سبحانه وتعالى.
Bila Dajjal muncul, apa yang harus kita lakukan ?
Sebagaimana diberitakan dalam Hadits yang telah kita kaji diatas secara
panjang lebar, yakni Hadits Riwayat Imaam Muslim no: 7560, dari
Shohabat An Nawwas Ibnu Sam’an رضي الله عنه, bahwa Rasuulullah صلى الله
عليه وسلم bersabda:
“Bukan Dajjal yang paling kutakuti pada
kalian. Sesungguhnya jika dia (Dajjal) itu keluar sedang aku
ditengah-tengah kalian, maka aku akan menjadi pembela kalian. Tetapi
jika dia (Dajjal) itu keluar sedangkan aku tidak ditengah-tengah kalian,
maka setiap orang hendaknya menjadi pelindung terhadap dirinya. Karena
Allah سبحانه وتعالىmenjadi penggantiku terhadap setiap Muslim. Sesungguh
dia (Dajjal) itu adalah seorang pemuda, yang rambutnya keriting,
matanya menonjol ke depan. Aku perumpamakan dengan Abdul ‘Uzza Ibni
Qothn. Maka barangsiapa yang sempat menemuinya dari kalian, maka
bacakanlah padanya beberapa ayat pembuka dari Surat Al Kahfi.
Sesungguhnya dia (Dajjal) itu akan keluar dari satu jalan diantara
negeri Syam (– sekarang Syria – pent.) dan Iraq, maka dia akan merusak
dengan cepatnya ke kanan dan ke kiri. Wahai hamba-hamba Allah سبحانه
وتعالى, teguhlah kalian.”
Juga dalam Hadits Shahiih Riwayat
Imaam Muslim no: 1919, dari Shahabat Abud Darda رضي الله عنه, bahwa
Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم bersabda:
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
Artinya:
“Barangsiapa yang hafal sepuluh ayat Surat Al Kahfi (– dalam riwayat
yang lain, bisaawal atau bisa akhir surat – pen.), maka Allah سبحانه
وتعالى akan melindunginya dari fitnah Dajjal.”
Dalam Hadits
Shahiih Riwayat Imaam Muslim no: 1361, dari Shahabat ‘Abdullah bin Abbas
رضي الله عنه, bahwa Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم mengajarkan do’a
agar terhindar dari Fitnah Dajjal sebagai berikut:
اللَّهُمَّ
إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ
الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ
بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
“Allahumma innaa
na’uudzu bika min ‘adzaabi jahannama, wa a’uudzu bika min ‘adzzabil
qobri, wa a’uudzu bika min fitnatil masiihid dajjaali, wa a’uudzu bika
min fitnal mahyaa wal mamaat. ”
Artinya:
“Ya Allooh,
sungguh kami berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam, aku berlindung
kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah ad
dajjaal dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan
kematian.”
Do’a ini dibaca pada Tasyahhuud Akhir di setiap sholat.
Demikianlah tentang Fitnah Ad Dajjal. Adapun ‘aqiidah kita sebagai
Ahlus Sunnah Wal Jamaa’ah berkenaan dengan masalah Dajjal telah
dijelaskan oleh Imaam An Nawawy رحمه الله dalam Syarah Shohiih Imaam
Muslim, diantara penjelasannya adalah:
“Hadits-hadits yang
disebutkan oleh Imaam Muslim dan yang lainnya tentang Dajjal, merupakan
hujjah bagi Madzhab Ahlil Haq (Ahlus Sunnah wal Jamaa’ah), tentang
kebenaran akan munculnya Dajjal. Dan ia merupakan manusia yang Allah
سبحانه وتعالى uji manusia itu dengannya. Dan Allah سبحانه وتعالى berikan
ia (Dajjal) beberapa kemampuan, diantaranya menghidupkan orang mati
yang ia bunuh sendiri, kemudian ia akan memunculkan tumbuhan menjadi
subur, membawa surga, neraka dan ia bisa menggali harta-harta terpendam,
memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, memerintahkan kepada bumi
untuk menumbuhkan tumbuhan, dan seterusnya. Kemudian Dajjal akan dibunuh
oleh ‘Isa bin Maryam عليه السلام. Allah سبحانه وتعالى akan tetapkan,
teguhkan orang-orang yang beriman. Ini adalah Madzhab Ahlus Sunnah wal
Jamaa’ah.”
Kemudian dalam Hadits Riwayat Imaam Muslim no: 2922,
dari Shohabat Abu Hurairoh رضي الله عنه, bahwa Rasuulullah صلى الله
عليه وسلم bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ
الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى
يَخْتَبِئَ الْيَهُودِىُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ
الْحَجَرُ أَوِ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا
يَهُودِىٌّ خَلْفِى فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ. إِلاَّ الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ
مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ
Artinya:
“Tidak akan tegak Hari
Kiamat sehingga kaum Muslim memerangi Yahudi. Sehingga pada suatu
ketika, bersembunyilah Yahudi dibalik batu dan pohon, kemudian batu dan
pohon itu berkata, ‘Wahai Muslim hamba Allah, ini Yahudi di belakangku.
Kemari, bunuhlah dia’. Kecuali pohon Al Ghorqod, sesungguhnya dia adalah
pohon Yahudi.”
Ahlus Sunnah meyakini seperti tersebut diatas,
bahwa Dajjal akan muncul dan Dajjal itu berwujud manusia. Adapun yang
mengingkari akan munculnya Dajjal adalah Khawarij, Jahmiyah, dan
Mu’tazilah.
Pada intinya, Dajjal adalah tanda hari Kiamat yang
dahsyat dan memberi Fitnah serta menggoncangkan Iman, bukan saja bagi
orang-orang awam, bahkan bagi orang-orang yang mengaku dirinya beriman
kuat kepada Allah سبحانه وتعالى. Yang perlu diingat adalah tuntunan
Rasuulullah صلى الله عليه وسلم, apabila mendengar Dajjal, maka sebelum
terjadinya kaum Muslimin harus menghindarkan diri dan berdo’a, serta
menghafalkan Surat Al Kahfi, minimal 10 (sepuluh) ayat, di awal atau
akhir suratnya. Dan jangan coba-coba ingin bertemu dengannya.
Mudah-mudahan Allah سبحانه وتعالى senantiasa menghindarkan kita dari
Fitnahnya Jahannam, dari Fitnahnya adzab kubur, dari Fitnahnya Al Masih
Ad Dajjal serta dari Fitnahnya hidup dan mati.
Alhamdulillah, kiranya cukup sekian dulu bahasan kita kali ini, mudah-mudahan bermanfaat.